Kesehatan

Rahasia Kesehatan Tubuh dan Pikiran Dimulai dari Usus yang Sehat

Rahasia Kesehatan Tubuh dan Pikiran Dimulai dari Usus yang Sehat
Rahasia Kesehatan Tubuh dan Pikiran Dimulai dari Usus yang Sehat

JAKARTA - Di tengah laju kehidupan modern yang serba cepat, tubuh manusia menghadapi tantangan besar dalam menjaga keseimbangan alami. Banyak orang kini mulai menyadari bahwa kunci kesehatan menyeluruh tidak hanya bergantung pada olahraga, tetapi juga dari apa yang mereka konsumsi setiap hari.

Kesehatan usus menjadi fondasi penting yang sering kali diabaikan, padahal perannya sangat luas bagi tubuh dan pikiran. Saat sistem pencernaan bekerja optimal, tubuh pun merespons dengan energi lebih baik, fokus meningkat, dan suasana hati lebih stabil.

Pola makan yang didominasi makanan olahan, gula tambahan, serta lemak tidak sehat, secara perlahan mengganggu keseimbangan mikrobioma usus. Padahal, mikrobioma inilah yang menjaga sistem pencernaan berfungsi harmonis, membantu penyerapan nutrisi, dan melindungi tubuh dari penyakit.

“Status kesehatan yang lebih baik, yaitu lebih banyak energi, tidur yang lebih nyenyak, serta fokus yang meningkat, berawal dari pusat tubuh yaitu saluran pencernaan kita,” kata Nutrition Education and Training Lead – Asia Pacific, Herbalife, Dr. Vipada Sae-Lao, dalam keterangan pers.

Pola makan alami yang kaya nutrisi bukan sekadar gaya hidup kekinian, tetapi bentuk kesadaran akan pentingnya memulihkan sistem pencernaan. Dengan begitu, tubuh dapat melawan peradangan, memperkuat daya tahan, dan memaksimalkan penyerapan gizi.

Usus, Pusat Keseimbangan Tubuh dan Pikiran

Usus tidak hanya bertugas mencerna makanan, tetapi juga menjadi pusat komunikasi penting antara tubuh dan otak. Sekitar 70 persen sistem kekebalan tubuh ternyata berada di saluran pencernaan, menjadikannya benteng pertama dari berbagai ancaman penyakit.

“Usus kerap disebut sebagai ‘otak kedua’, sebab saluran pencernaan berkomunikasi erat dengan otak, mengirimkan sinyal untuk mengelola proses pencernaan,” ujar Dr. Sae-Lao. Hubungan ini menjelaskan mengapa gangguan pencernaan sering memengaruhi suasana hati dan tingkat stres seseorang.

Lapisan usus juga menjadi tempat hidup mikroorganisme baik yang memiliki peran besar bagi tubuh. Mikroba tersebut membantu memecah makanan yang sulit dicerna, memproduksi vitamin penting, serta menjaga lapisan pelindung usus dari kuman berbahaya.

Mikroba sehat ini membantu memperkuat sistem kekebalan sejak dini, terutama pada masa pertumbuhan. Tak hanya itu, usus juga menghasilkan sekitar 90 persen serotonin, hormon kebahagiaan yang berpengaruh besar terhadap kestabilan emosi dan kesejahteraan mental.

Kesehatan usus yang optimal berarti juga menjaga keseimbangan emosional dan daya tahan tubuh. Sebaliknya, ketika pencernaan terganggu, seseorang lebih mudah mengalami kelelahan, stres, hingga penurunan fokus.

Kembali ke Pola Makan Tradisional untuk Pencernaan Sehat

Ironisnya, banyak orang kini lebih memilih makanan cepat saji karena dianggap praktis dan lezat. Padahal, jenis makanan ini cenderung miskin serat, fitonutrien, serta mineral penting seperti kalium, magnesium, dan vitamin D.

Menurut Dr. Sae-Lao, salah satu cara terbaik menjaga kesehatan pencernaan adalah dengan kembali pada pola makan tradisional. Pola makan ini secara alami kaya serat, rempah, dan makanan fermentasi yang sejak lama menjadi bagian dari budaya Asia.

“Di tengah tekanan hidup modern, mangkuk nasi kini kerap tergantikan oleh burger, sayuran kaya serat digeser oleh makanan olahan, dan sup herbal bernutrisi mulai kalah oleh minuman bersoda manis,” ujarnya. Kebiasaan ini menyebabkan semakin banyak keluhan seperti perut kembung, gangguan asam lambung, dan sindrom iritasi usus.

Tak hanya itu, pola makan tidak seimbang turut berkontribusi pada meningkatnya angka obesitas di berbagai negara. Berdasarkan data global tahun 2022, lebih dari 2,5 miliar orang dewasa mengalami kelebihan berat badan, dan sebagian besar di antaranya berada di kawasan Asia.

Di Indonesia sendiri, sekitar 13 persen orang dewasa mengalami obesitas menurut data World Obesity Atlas. Kondisi ini memperlihatkan adanya perubahan besar dalam kebiasaan makan masyarakat modern yang jauh dari prinsip keseimbangan gizi alami.

Dr. Sae-Lao menegaskan, pola makan tradisional Asia yang terdiri dari sayur-sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, serta makanan fermentasi adalah contoh sempurna dari diet seimbang. Semua bahan ini mengandung serat, lemak sehat, dan antioksidan yang mendukung metabolisme serta pencernaan.

Rahasia Probiotik dan Rempah dalam Makanan Tradisional Asia

“Makanan kaya probiotik seperti kimchi, miso, yogurt, acar, maupun kombucha memperkuat rasa imun dan kesehatan pencernaan,” jelas Dr. Sae-Lao. Probiotik membantu menjaga jumlah bakteri baik di usus agar tetap seimbang dan aktif melawan mikroba jahat.

Selain probiotik, kekayaan rempah dalam kuliner tradisional juga menjadi rahasia panjang umur masyarakat Asia. Rempah seperti jahe, kunyit, bawang putih, dan adas memiliki sifat antiinflamasi alami yang membantu mengatasi gangguan pencernaan dan memperbaiki metabolisme tubuh.

Laporan penelitian menunjukkan bahwa makanan berbasis tanaman dan fermentasi dapat meningkatkan keberagaman mikrobioma usus. Hal ini membantu memperkuat daya tahan tubuh sekaligus menurunkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan jantung.

Selain itu, konsumsi makanan alami juga berperan penting dalam menjaga berat badan ideal tanpa perlu diet ekstrem. Dengan asupan serat tinggi, seseorang merasa kenyang lebih lama sehingga nafsu makan bisa terkendali.

Masyarakat modern bisa mulai menerapkan pola makan sehat dengan langkah sederhana seperti menambah porsi sayur, mengurangi makanan kemasan, dan memperbanyak air putih. Jika dilakukan secara konsisten, perubahan kecil ini akan membawa dampak besar bagi kesehatan usus dan keseimbangan tubuh.

Dr. Sae-Lao menutup dengan pesan penting bahwa gaya hidup sehat tidak bisa dicapai dengan cara instan. “Kesehatan saluran cerna adalah fondasi dari kesejahteraan menyeluruh, karena di situlah semua nutrisi bermula,” katanya.

Dengan menjaga keseimbangan usus, seseorang bukan hanya memperbaiki pencernaannya, tetapi juga meningkatkan energi, kualitas tidur, serta ketenangan mental. Usus yang sehat berarti tubuh yang kuat, pikiran yang jernih, dan kehidupan yang lebih seimbang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index