PLN

PLN Jatim Fokus Energi Terbarukan untuk Desa Terpencil hingga 2027

PLN Jatim Fokus Energi Terbarukan untuk Desa Terpencil hingga 2027
PLN Jatim Fokus Energi Terbarukan untuk Desa Terpencil hingga 2027

JAKARTA - Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Distribusi Jawa Timur (PLN Jatim) mencatat rasio elektrifikasi di Jawa Timur per Agustus 2025 mencapai 99,68 persen. Sementara rasio desa berlistrik telah menyentuh 99,96 persen, atau setara dengan 8.494 desa.

Meski capaian ini tinggi, masih terdapat lima kabupaten dengan rasio elektrifikasi di bawah 99,99 persen. Kelima kabupaten tersebut meliputi Jember, Probolinggo, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.

Untuk menutup kesenjangan ini, PLN Jatim akan mempercepat pemerataan akses listrik melalui Program Listrik Desa (Lisdes) berbasis energi baru terbarukan. Program ini menjadi langkah strategis agar seluruh wilayah, termasuk daerah terpencil, dapat menikmati listrik secara merata.

Program Lisdes Targetkan 128 Lokasi Baru

General Manager PLN UID Jatim, Ahmad Mustaqir, menjelaskan bahwa program Lisdes tahun ini menargetkan 128 lokasi. Dari jumlah tersebut, 28 lokasi dijadwalkan beroperasi pada Desember 2025, sedangkan sisanya ditargetkan rampung pada Maret 2026.

“Roadmap Lisdes ini untuk menjangkau daerah-daerah belum berlistrik termasuk wilayah 3T di kepulauan,” ujar Ahmad. Program ini menjadi bagian penting dalam upaya memastikan seluruh desa memiliki akses listrik yang andal.

Lisdes akan memanfaatkan berbagai sumber energi baru terbarukan. Dengan begitu, daerah yang sulit dijangkau jaringan PLN konvensional tetap dapat menikmati listrik dengan biaya efisien dan ramah lingkungan.

Infrastruktur dan Kapasitas Listrik yang Dibangun

Dalam jangka menengah, Program Lisdes tahun 2025–2027 akan mencakup 494 cluster dengan potensi 36.879 pelanggan baru. Infrastruktur yang dibangun meliputi 369,93 km jaringan tegangan menengah (JTM) dan 633,97 km jaringan tegangan rendah (JTR).

Selain jaringan, kapasitas trafo distribusi juga akan ditingkatkan sebesar 36,1 MVA. PLN juga menyiapkan 11,9 MWp pembangkit tenaga surya untuk mendukung keberlanjutan pasokan listrik di wilayah 3T.

Pembangunan infrastruktur ini diharapkan dapat menjangkau pelanggan baru secara efektif. Hal ini juga memastikan kualitas pasokan listrik tetap stabil meski wilayahnya terpencil dan sulit dijangkau.

Kolaborasi dengan Pemerintah dan Pemangku Kepentingan

Ahmad Mustaqir menegaskan bahwa kolaborasi dengan pemerintah daerah dan aparat setempat menjadi kunci keberhasilan program. PLN juga melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk mempercepat proses elektrifikasi di wilayah 3T.

Pendekatan ini mencakup koordinasi teknis, dukungan logistik, dan sosialisasi kepada masyarakat. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan target penyediaan listrik di seluruh Jawa Timur dapat tercapai sesuai jadwal.

Program Lisdes juga memperkuat keberlanjutan energi di desa-desa. Penerapan energi baru terbarukan, seperti tenaga surya, diharapkan mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil dan memperkuat ketahanan energi lokal.

Selain itu, pemerintah daerah dan PLN bekerja sama untuk memastikan akses listrik menjangkau seluruh rumah tangga. Program ini diharapkan mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat, termasuk di sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Dampak Elektrifikasi terhadap Masyarakat

Dengan listrik yang merata, masyarakat desa dapat memanfaatkan teknologi modern untuk berbagai kebutuhan. Akses listrik mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta mempermudah aktivitas pendidikan dan komunikasi digital.

PLN menekankan bahwa elektrifikasi tidak hanya soal tersedianya energi, tetapi juga peluang ekonomi bagi masyarakat. Infrastruktur listrik yang memadai mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kualitas hidup warga desa.

Lisdes juga diharapkan mempercepat pengembangan wilayah 3T. Kehadiran listrik membuka peluang baru bagi sektor industri, pariwisata, dan layanan publik yang sebelumnya terkendala infrastruktur.

Dengan target jangka menengah hingga 2027, PLN Jatim berharap seluruh desa dan wilayah terpencil dapat menikmati listrik andal. Hal ini menjadikan Jawa Timur sebagai salah satu provinsi dengan rasio elektrifikasi tertinggi di Indonesia.

Program Lisdes yang berfokus pada energi terbarukan sekaligus mendukung agenda nasional menuju energi bersih. Langkah ini selaras dengan upaya pemerintah mengurangi emisi karbon dan memperluas penggunaan energi ramah lingkungan di seluruh negeri.

Secara keseluruhan, percepatan Lisdes oleh PLN Jatim menunjukkan komitmen kuat dalam pemerataan listrik dan pembangunan infrastruktur di desa-desa terpencil. Dengan kolaborasi, teknologi, dan perencanaan matang, program ini siap menghadirkan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Jawa Timur.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index