PUJAAN 2025 BUKA Group Perkuat Literasi Digital dan Keuangan Perempuan

Rabu, 22 Oktober 2025 | 09:08:22 WIB
PUJAAN 2025 BUKA Group Perkuat Literasi Digital dan Keuangan Perempuan

JAKARTA - Perempuan kini menjadi ujung tombak penggerak usaha mikro di Indonesia. Di era digital, kemampuan mereka untuk memperluas bisnis semakin terbuka, namun masih terkendala literasi digital dan keuangan.

Menjawab tantangan ini, BUKA Group meluncurkan program Perempuan Jagoan Pencari Cuan (PUJAAN) 2025. Program ini fokus pada penguatan literasi keuangan serta edukasi anti-penipuan daring bagi pelaku UMKM perempuan.

Tantangan Digital dan Peran Perempuan

Komisaris Independen sekaligus ESG Ambassador BUKA Group, Yenny Wahid, menekankan bahwa ekosistem digital menghadirkan peluang sekaligus ancaman. “Di era digital, risiko penipuan daring, kejahatan siber, hingga judi online makin marak. Korbannya bukan hanya orang dewasa, tetapi juga anak muda Indonesia,” ujarnya.

PUJAAN bertujuan mempercepat adopsi teknologi digital di kalangan wirausaha perempuan, khususnya pemilik warung tradisional. Program ini juga sejalan dengan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025, dengan misi menjadikan perempuan sebagai agen edukasi keuangan digital dan anti-judi online.

Yenny menilai literasi digital dan keuangan penting agar perempuan pelaku usaha mampu mengelola bisnis secara optimal. Selain itu, perempuan juga berperan sebagai “penjaga digital keluarga” yang melindungi anggota rumah tangga dari risiko siber.

Dukungan Pemerintah dan Regulasi

Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Hafid, menekankan bahwa perempuan berdaya menjadi kunci dalam menghadapi ancaman judi online. Ia menilai perjudian daring merusak sendi kehidupan masyarakat dan menekan ekonomi keluarga.

Menurut Meutya, perempuan perlu menjadi benteng pertama untuk mencegah dampak sosial negatif tersebut. Inisiatif PUJAAN yang memperkuat ketahanan digital perempuan dianggap sebagai langkah strategis dan patut diapresiasi pemerintah.

Selain itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengingatkan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Literasi dan inklusi keuangan perempuan menjadi kunci untuk memperluas kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Friderica menekankan prinsip 2L—legal dan logis—kepada pelaku usaha perempuan. Mereka diingatkan selalu menggunakan lembaga keuangan resmi yang terdaftar di OJK dan berpikir rasional terhadap penawaran yang mencurigakan.

Dampak PUJAAN bagi UMKM Perempuan

Sejak diluncurkan, PUJAAN telah diterima dengan antusias oleh wirausaha perempuan di berbagai daerah. Program ini mendorong mereka untuk meningkatkan produktivitas sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi keluarga.

PUJAAN membentuk komunitas perempuan yang saling mendukung alih-alih bersaing. Dengan begitu, pelaku usaha dapat berbagi pengalaman, strategi digital, dan praktik keuangan yang aman.

Program ini juga menjadi sarana bagi perempuan untuk belajar mengenali dan menghindari jebakan penipuan online. Peningkatan literasi digital dan keuangan diharapkan menumbuhkan kepercayaan diri dalam mengambil keputusan bisnis yang lebih tepat.

Perempuan Sebagai Motor Ekonomi Keluarga

Perempuan pelaku UMKM menjadi motor penggerak ekonomi keluarga di Indonesia. Dengan dukungan PUJAAN, mereka tidak hanya mampu mengelola usaha dengan lebih profesional, tetapi juga berperan sebagai pengawas risiko digital di rumah.

Program ini sekaligus mendukung target pemerintah dalam memperluas inklusi keuangan dan pemberdayaan ekonomi perempuan. PUJAAN diharapkan menjadi model bagi program serupa yang menggabungkan aspek literasi, keamanan digital, dan pertumbuhan ekonomi keluarga.

Yenny menegaskan bahwa pelatihan digital dan keuangan bagi perempuan bukan sekadar skill tambahan. Ini merupakan investasi jangka panjang yang meningkatkan kesejahteraan keluarga sekaligus memperkuat daya saing UMKM perempuan di pasar modern.

Kolaborasi Lintas Sektor untuk Keberlanjutan

Keberhasilan program PUJAAN menegaskan perlunya kerja sama antara korporasi, pemerintah, dan lembaga pengawas. Dengan sinergi ini, perempuan dapat mengakses informasi yang benar, pelatihan yang efektif, serta jaringan dukungan yang luas.

BUKA Group melalui PUJAAN tidak hanya membantu perempuan menjadi pengusaha lebih kompeten, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi dan sosial keluarga. Model ini dapat direplikasi di wilayah lain untuk memperluas dampak positif bagi pemberdayaan perempuan nasional.

Friderica menambahkan bahwa literasi digital dan keuangan perempuan merupakan salah satu pilar dalam mencapai pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%. Semakin banyak perempuan memahami teknologi dan finansial, semakin besar kontribusi UMKM terhadap stabilitas ekonomi nasional.

Dengan PUJAAN 2025, BUKA Group menegaskan komitmen jangka panjangnya pada pemberdayaan perempuan. Program ini membuktikan bahwa literasi digital dan keuangan bukan sekadar pelatihan, tetapi alat strategis untuk meningkatkan kemandirian, mencegah risiko, dan mendorong pertumbuhan ekonomi keluarga secara berkelanjutan.

Terkini