Tren Reli Harga Emas Antam Diprediksi Tembus Rp 2,5 Juta Per Gram

Rabu, 15 Oktober 2025 | 14:08:09 WIB
Tren Reli Harga Emas Antam Diprediksi Tembus Rp 2,5 Juta Per Gram

JAKARTA - Harga emas batangan di dalam negeri berpotensi naik mendekati Rp 2,5 juta per gram bulan ini. Mengutip logammulia.com, harga emas Antam pecahan 1 gram dibanderol Rp 2.383.000 pada Rabu, 15 Oktober 2025, naik Rp 23.000 dalam sehari.

Ibrahim Assuaibi, analis pasar komoditas, menyebut potensi kenaikan harga emas domestik sejalan dengan lonjakan harga emas dunia. Pergerakan ini membuat investor semakin tertarik untuk mengamankan aset logam mulia.

Harga emas spot global terus reli mendekati US$ 4.200 per troi ons. Rabu siang, 15 Oktober 2025, emas spot memperbarui rekor tertingginya di US$ 4.186 per troi ons.

Secara teknikal, Ibrahim memprediksi harga emas dunia bulan ini berpotensi mencapai resistance pertama di US$ 4.211 per troi ons. Apabila resistance pertama ditembus, target selanjutnya berada di US$ 4.260 per troi ons.

Prediksi Harga Emas Dunia dan Dampaknya

Bulan November, lanjut Ibrahim, harga emas dunia kemungkinan besar akan mencapai US$ 4.300 per troi ons. Skenario koreksi juga mungkin terjadi, namun terbatas pada kisaran support US$ 4.106 sampai US$ 4.141 per troi ons.

Sejalan dengan tren global, harga emas Antam di dalam negeri diperkirakan naik menuju Rp 2,5 juta hingga Rp 2,7 juta per gram. Jika reli berlanjut, level Rp 3 juta menjadi target resistance berikutnya bagi emas Antam.

Lonjakan harga emas domestik tak lepas dari pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS. Kondisi ini semakin membuat emas Antam lebih mahal bagi investor lokal.

Selain itu, sentimen global turut memengaruhi harga emas. Faktor-faktor geopolitik dan kebijakan ekonomi dunia menjadi pemicu utama pergerakan harga logam mulia.

Faktor Fundamental Kenaikan Harga Emas

Secara fundamental, kenaikan harga emas dunia dipicu oleh perang tarif antara Amerika Serikat dan China yang kembali memanas. Gejolak politik di Prancis dan situasi geopolitik di Ukraina juga ikut mendorong permintaan emas sebagai aset aman.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberikan sinyal akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan akhir bulan ini. Pemangkasan suku bunga lanjutan kemungkinan dilakukan sebanyak dua kali lagi pada sisa tahun 2025.

Suku bunga yang lebih rendah menguntungkan emas karena logam mulia tidak menghasilkan bunga. Kondisi ini mendorong investor mencari alternatif aset yang lebih aman dan menguntungkan.

Lonjakan harga emas global dan domestik membuat investor berhati-hati dalam menentukan timing pembelian. Strategi menunggu koreksi atau membeli saat harga masih relatif rendah menjadi pertimbangan penting.

Peluang dan Strategi Investasi Emas

Investor di dalam negeri dapat memanfaatkan momentum reli ini untuk mengamankan logam mulia. Menyimpan emas di rumah atau melalui platform resmi seperti Pegadaian menjadi pilihan populer saat ini.

Bagi investor yang mengincar keuntungan jangka pendek, memantau fluktuasi harga spot global akan sangat bermanfaat. Sedangkan untuk investasi jangka panjang, membeli emas secara berkala tetap menjadi strategi aman.

Kenaikan harga emas juga membuka peluang diversifikasi portofolio. Investor dapat mengombinasikan emas dengan instrumen lain seperti reksadana, saham, atau deposito untuk meminimalkan risiko.

Selain itu, tren harga emas yang terus naik mendorong pertumbuhan minat terhadap emas batangan Antam. Lonjakan ini membuat logam mulia semakin diminati sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi.

Pergerakan harga emas juga perlu diwaspadai oleh pelaku usaha dan industri yang membutuhkan logam mulia. Harga yang tinggi memengaruhi biaya produksi dan strategi pengelolaan stok perusahaan.

Investor ritel maupun institusi sama-sama harus menyesuaikan strategi dengan pergerakan harga. Mengantisipasi volatilitas pasar global menjadi kunci agar investasi tetap aman dan menguntungkan.

Tren reli emas juga menunjukkan bahwa logam mulia tetap menjadi instrumen investasi yang stabil. Perubahan harga yang signifikan mendorong masyarakat dan investor profesional untuk menyesuaikan strategi keuangan mereka.

Terkini