JAKARTA - Masalah sampah yang menumpuk memaksa Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) menutup seluruh jalur pendakian. Penutupan ini berlaku mulai Senin, 13 Oktober 2025, untuk memastikan lingkungan gunung kembali bersih dan tertata.
Dalam siaran pers tertanggal 10 Oktober 2025, Kepala Balai TNGGP Arief Mahmud menyebut tiga jalur yang ditutup adalah Cibodas, Gunung Putri, dan Selabintana. Calon pendaki yang sudah mendaftar melalui sistem booking online akan mendapat informasi terkait pengembalian biaya atau penjadwalan ulang pendakian.
Upaya Penanganan Sampah Pendakian
Penutupan jalur dilakukan sebagai langkah strategis untuk menyelesaikan permasalahan sampah pendakian. Balai TNGGP juga bertujuan memperbaiki tata kelola dan sistem pendakian agar mendukung konsep Zero Waste Wisata Pendakian.
Untuk menangani sampah, pihak balai menggandeng petugas, akademisi, komunitas, serta pelaku usaha outdoor untuk mengangkut, memilah, dan mengolah sampah yang tersisa. Langkah kolaboratif ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem Gunung Gede Pangrango.
Operasi Bersih dan Peningkatan Pengawasan
Operasi Bersih (Opsih) digelar di jalur pendakian Selabintana pada 11-12 Oktober 2025. Kegiatan ini melibatkan 43 personel gabungan dari balai, TNI/Polri, komunitas, dan masyarakat untuk membersihkan jalur pendakian dari sampah yang tertinggal.
Dalam dua hari, terkumpul 15 karung sampah seberat 115,5 kilogram, sebagian besar berupa plastik kemasan, botol minuman, dan perlengkapan pendakian. Operasi ini menjadi langkah lanjutan untuk menekan timbulan sampah sekaligus memperkuat pengawasan pendakian.
Perbaikan Tata Kelola Pendakian
Selain pembersihan sampah, balai juga akan meninjau prosedur perizinan, penataan basecamp, serta peningkatan sarana dan prasarana dasar. Sistem Siap Gepang akan diperkuat agar mekanisme pengawasan lapangan lebih terintegrasi.
Revitalisasi sistem pelayanan pendakian termasuk penyempurnaan basis data pendaki dan penguatan kapasitas pemandu dan petugas. Balai juga menekankan edukasi pendaki agar lebih peduli pada alam dan pengelolaan sampah.
Kesadaran Pendaki sebagai Kunci Sukses
Meski berbagai upaya telah dilakukan, kesadaran pendaki tetap menjadi faktor utama keberhasilan. Kepala Balai Besar TNGGP Adhi Nurul Hadi menegaskan pentingnya kebiasaan membawa sampah turun saat pendakian.
Berbagai operasi bersih sebelumnya menunjukkan bahwa meski jalur diperketat dan tempat sampah disediakan, sebagian sampah masih ditinggalkan pendaki. Kesadaran tinggi dari setiap pendaki menjadi penentu apakah jalur pendakian benar-benar bebas sampah dan lingkungan tetap lestari.
Penutupan Sementara dan Informasi Pembukaan Kembali
Kegiatan pendakian akan dibuka kembali setelah seluruh tahapan perbaikan selesai dilaksanakan. Pengumuman resmi terkait pembukaan jalur pendakian akan disampaikan melalui situs web dan kanal media sosial Balai Besar TNGGP.
Pendakian yang bertanggung jawab, bersih, dan berkelanjutan diharapkan bisa menjadi budaya baru bagi semua pihak. Dukungan masyarakat dan pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk mewujudkan tujuan tersebut.