Gaya Hidup

Gaya Hidup Modern dan Fast Food yang Diam-diam Meningkatkan Risiko Diabetes

Gaya Hidup Modern dan Fast Food yang Diam-diam Meningkatkan Risiko Diabetes
Gaya Hidup Modern dan Fast Food yang Diam-diam Meningkatkan Risiko Diabetes

JAKARTA - Kemudahan teknologi kini membuat manusia bisa memesan makanan kapan saja, bahkan di tengah malam. Cukup dengan ponsel dan aplikasi, makanan siap diantar tanpa harus repot keluar rumah.

Namun kenyamanan ini ternyata memiliki dampak serius bagi kesehatan. Konsumsi makanan instan atau fast food secara rutin dapat memicu gangguan metabolisme tubuh yang berujung pada diabetes.

Dampak Makanan Cepat Saji bagi Tubuh

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Bethsaida Hospital Gading Serpong, dr Timoteus Richard, SpPD, menjelaskan banyak pasiennya terkena diabetes akibat kebiasaan konsumsi makanan cepat saji. Ia menegaskan, kebiasaan sederhana seperti makan fast food dan kurang bergerak sering tidak disadari sebagai pemicu utama.

Makanan cepat saji biasanya tinggi kalori, gula, garam, dan lemak jenuh. Sayangnya, kandungan serat dan nutrisi penting sangat sedikit sehingga jika dikonsumsi berlebihan, energi berlebih akan disimpan sebagai lemak, khususnya di area perut.

Proses penyimpanan lemak ini memicu resistensi insulin yang menjadi awal mula diabetes tipe 2. Lonjakan gula darah setelah makan juga membuat pankreas bekerja ekstra hingga kewalahan, meningkatkan risiko diabetes.

Peran Gadget dalam Gaya Hidup Modern

Selain makanan, gadget juga memengaruhi risiko diabetes secara signifikan. Penggunaan gadget yang berlebihan membuat seseorang lebih banyak duduk dan jarang bergerak, sehingga metabolisme tubuh melambat.

Kurangnya aktivitas fisik ini menambah risiko penumpukan lemak tubuh. Kondisi ini kemudian meningkatkan kemungkinan resistensi insulin, salah satu faktor utama terjadinya diabetes.

Tidak hanya itu, paparan layar gadget sebelum tidur juga mengganggu pola tidur. Tidur yang terganggu meningkatkan hormon stres, yang memengaruhi kestabilan gula darah dan memperburuk risiko diabetes.

Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Menjadi Pemicu

Gaya hidup instan sering kali membuat orang lupa menjaga pola makan dan aktivitas fisik. Makan malam larut, ngemil sembarangan, serta duduk terlalu lama di depan layar menjadi rutinitas yang sulit dihindari.

Dr Timoteus menekankan, kesadaran diri adalah kunci utama untuk mencegah diabetes. Mengatur pola makan, memilih makanan sehat, dan menambah gerak tubuh dapat membantu menurunkan risiko sekaligus menjaga kesehatan jangka panjang.

Selain itu, menjaga kualitas tidur juga penting. Mengurangi penggunaan gadget menjelang malam membantu tubuh tetap fit dan menjaga kestabilan kadar gula darah.

Solusi Sederhana untuk Hidup Sehat

Memulai dengan langkah kecil bisa memberi dampak besar bagi kesehatan. Misalnya, mengganti camilan instan dengan buah atau sayur, serta berjalan kaki setelah makan dapat memperbaiki metabolisme tubuh.

Mengatur jadwal tidur dan membatasi penggunaan gadget sebelum tidur juga bisa membantu menyeimbangkan hormon stres. Dr Timoteus menegaskan bahwa pola hidup sehat sederhana ini efektif menekan risiko diabetes meski gaya hidup modern cenderung serba cepat.

Penting diingat bahwa kesehatan bukan hanya soal makan sehat, tapi juga aktivitas fisik dan kualitas tidur. Kombinasi ketiganya dapat mencegah tubuh terjebak dalam lingkaran masalah metabolisme yang memicu diabetes.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index