Hutama Karya

Hutama Karya Luncurkan Roadmap ESG untuk Transformasi Infrastruktur Berkelanjutan

Hutama Karya Luncurkan Roadmap ESG untuk Transformasi Infrastruktur Berkelanjutan
Hutama Karya Luncurkan Roadmap ESG untuk Transformasi Infrastruktur Berkelanjutan

JAKARTA — PT Hutama Karya (Persero) resmi meluncurkan Roadmap Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai panduan transformasi berkelanjutan perusahaan. Langkah strategis ini menjadi fondasi bagi BUMN karya dalam mendukung pembangunan infrastruktur nasional yang ramah lingkungan dan inklusif.

Roadmap ESG dirancang untuk periode 2025–2030 dengan tujuan jangka panjang mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030. Program ini juga sejalan dengan target Net Zero Emission Indonesia pada 2060, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap agenda nasional.

EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyampaikan bahwa implementasi ESG sudah dimulai sejak akhir 2024. Fokus awal program adalah memperkuat sistem, kebijakan, dan budaya kerja sebagai fondasi utama agar prinsip ESG menjadi DNA perusahaan.

“Kami tidak hanya ingin memenuhi komitmen, tetapi menjadikan ESG sebagai bagian dari setiap lini organisasi. Roadmap ESG ini menjadi kompas jangka panjang agar Hutama Karya tumbuh berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat,” jelas Adjib Al Hakim.

Penguatan Tata Kelola dan Standar Operasional

Pada tahap awal, perusahaan menekankan aspek tata kelola (Governance) sebagai prioritas utama. Hutama Karya sedang menyusun kebijakan komprehensif di tiga pilar ESG dan mengintegrasikannya ke dalam KPI serta SOP setiap proyek.

Langkah ini diikuti dengan tindakan terukur seperti sertifikasi, audit internal dan eksternal, serta pengembangan dasbor data ESG terintegrasi. Perusahaan juga menyiapkan diri untuk penilaian rating ESG dari pihak independen demi menjamin transparansi dan kredibilitas.

Penguatan tata kelola bertujuan menjaga efisiensi dan akuntabilitas di seluruh proyek strategis. Integrasi prinsip ESG ke dalam prosedur kerja memastikan setiap keputusan operasional sesuai dengan standar berkelanjutan.

Selain itu, manajemen aktif memantau capaian ESG melalui evaluasi rutin. Sistem pemantauan ini memungkinkan perusahaan menyesuaikan strategi agar implementasi berjalan efektif dan berkelanjutan.

Aspek Sosial dan Keterlibatan Masyarakat

Dari sisi sosial, Hutama Karya menempatkan keselamatan kerja dan pembelajaran praktis sebagai prioritas. Pelatihan diselenggarakan melalui simulasi risiko nyata agar para pekerja dapat menerapkan pengetahuan secara langsung di lokasi proyek.

Perusahaan juga memanfaatkan kanal SP4N LAPOR! sebagai saluran pengaduan publik. Akses dapat dilakukan melalui aplikasi, situs web, maupun hotline 1708 untuk memastikan keterlibatan masyarakat secara maksimal.

Tim proyek secara rutin melakukan pemetaan sosial bersama pemerintah daerah dan komunitas lokal. Pendekatan ini membantu memahami kebutuhan masyarakat dan menyesuaikan program sosial agar berdampak nyata.

Selain itu, kebiasaan kerja sederhana namun berdampak turut diterapkan di lapangan. Pemilahan limbah, pengaturan TPS, penghematan energi di kantor proyek, serta pengendalian drainase dilakukan untuk menjaga kualitas lingkungan dan kesehatan kerja.

Hutama Karya juga mendukung pemberdayaan ekonomi lokal di sekitar proyek. UMKM diberi ruang di area layanan publik seperti rest area, sementara bank sampah dikelola secara rutin untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.

Komitmen Lingkungan dan Desain Infrastruktur Berkelanjutan

Komitmen lingkungan Hutama Karya diwujudkan melalui desain infrastruktur yang ramah ekosistem. Proyek yang bersinggungan dengan habitat satwa liar disesuaikan agar koridor pergerakan satwa tetap terjaga.

Area publik seperti rest area didesain dengan ruang hijau terawat secara rutin. Konsep ini mendukung lingkungan yang nyaman dan memperkuat kesadaran masyarakat terhadap praktik berkelanjutan.

Selain itu, perusahaan menekankan pengelolaan energi dan sumber daya secara efisien di setiap proyek. Pemanfaatan energi ramah lingkungan dan pengurangan jejak karbon menjadi bagian dari strategi operasional sehari-hari.

Roadmap ESG disusun dalam beberapa fase progresif hingga 2030. Hutama Karya menargetkan menjadi acuan nasional dalam praktik ESG, dengan budaya berkelanjutan yang menyatu di setiap lini bisnis.

Transformasi ini didukung oleh kolaborasi strategis dengan pemerintah daerah, akademisi, dan pelaku usaha lokal. Sinkronisasi program sosial, penelitian inovasi, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat menjadi pilar keberhasilan implementasi ESG.

“Keberhasilan program ini bergantung pada konsistensi, keterbukaan terhadap evaluasi eksternal, dan komitmen untuk terus belajar serta berbenah,” tutup Adjib Al Hakim.

Hutama Karya dengan Roadmap ESG ini menegaskan perannya sebagai BUMN infrastruktur yang adaptif dan berkelanjutan. Dengan fokus pada tata kelola, aspek sosial, dan perlindungan lingkungan, perusahaan siap menjadi teladan bagi praktik bisnis berwawasan masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index