Minyak

Produksi Minyak Nasional 2025 Melampaui Target APBN, Lifting Capai Rekor

Produksi Minyak Nasional 2025 Melampaui Target APBN, Lifting Capai Rekor
Produksi Minyak Nasional 2025 Melampaui Target APBN, Lifting Capai Rekor

JAKARTA - Produksi minyak nasional terus menunjukkan tren positif pada tahun 2025. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan realisasi lifting minyak bahkan melampaui target yang ditetapkan dalam APBN 2025.

Dalam dua bulan terakhir, lifting minyak mencapai angka rekor 619 ribu barel per hari. Hal ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan rata-rata beberapa tahun terakhir yang seringkali gagal memenuhi target nasional.

Pencapaian Lifting Minyak Terkini

Bahlil menjelaskan, laporan dari Kepala SKK Migas per September-Oktober 2025 mencatat produksi minyak harian mencapai 619 ribu barel. Angka ini berada di atas target APBN 2025 sebesar 605 ribu barel per hari.

Jika dihitung kumulatif dari Januari hingga Oktober 2025, rata-rata lifting minyak nasional sudah mencapai 607 ribu barel per hari. Pencapaian ini menunjukkan bahwa target APBN kemungkinan tidak hanya terpenuhi, tetapi bisa melampaui ekspektasi pemerintah.

Bahlil optimistis, keberhasilan ini berkat dukungan penuh Presiden Prabowo serta koordinasi yang baik antara Kementerian ESDM dan SKK Migas. Menurutnya, target APBN 2025 Insya Allah akan tercapai bahkan lebih tinggi dari yang direncanakan.

Sejarah Produksi Minyak dan Tantangan Sebelumnya

Sebelumnya, pada 30 Juli 2025, produksi minyak harian sudah mencapai 608 ribu barel. Pencapaian ini menjadi tonggak penting karena antara 2008 hingga 2024, lifting minyak nasional hampir selalu berada di bawah target APBN.

Sebagai perbandingan, pada 2024, produksi minyak siap jual hanya 579 ribu barel per hari. Target APBN 2024 yang ditetapkan sebesar 635 ribu barel per hari pun tidak tercapai, menunjukkan tantangan yang cukup berat di sektor hulu migas.

Bahlil menekankan bahwa pencapaian 2025 menjadi bukti efektifnya strategi pemerintah dalam mengoptimalkan produksi minyak. Hal ini sekaligus menjadi motivasi untuk menjaga konsistensi lifting minyak hingga akhir tahun.

Strategi dan Dukungan Pemerintah

Dalam APBN 2025, target produksi minyak nasional ditetapkan 605 ribu barel per hari. Kebijakan domestik market obligation (DMO) serta pengawasan langsung oleh kementerian terkait menjadi kunci dalam pencapaian target ini.

Bahlil menyebutkan, keberhasilan lifting minyak juga didukung oleh peningkatan efisiensi pengelolaan lapangan minyak. Selain itu, koordinasi antarunit di SKK Migas memastikan produksi bisa berjalan optimal tanpa kendala teknis maupun logistik.

Menteri ESDM meminta dukungan semua pihak agar produksi minyak tetap konsisten. Dia berharap masyarakat dan investor terus memberikan kepercayaan sehingga sektor hulu migas dapat berkembang lebih baik lagi.

Optimisme Menghadapi Akhir Tahun 2025

Melihat tren saat ini, produksi minyak nasional berpeluang menutup tahun 2025 dengan hasil di atas target APBN. Peningkatan lifting harian hingga 619 ribu barel menjadi indikasi bahwa strategi yang diterapkan berhasil.

Bahlil menyampaikan, keberhasilan lifting ini juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo untuk memaksimalkan potensi energi nasional. Dengan pencapaian ini, ketahanan energi Indonesia semakin kuat, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Secara keseluruhan, pencapaian lifting minyak 2025 menjadi titik balik positif. Jika tren ini terjaga, Indonesia akan menunjukkan bahwa sektor hulu migas mampu berkontribusi signifikan terhadap pencapaian target APBN dan stabilitas energi nasional.

Realisasi lifting minyak nasional pada tahun 2025 menunjukkan peningkatan yang signifikan. Produksi harian mencapai 619 ribu barel, melampaui target APBN 2025 sebesar 605 ribu barel per hari.

Pencapaian ini menjadi bukti strategi pemerintah berjalan efektif. Dengan dukungan Presiden Prabowo dan koordinasi SKK Migas, optimisme Bahlil bahwa target akan terlampaui hingga akhir tahun semakin nyata.

Keberhasilan lifting minyak 2025 juga menjadi motivasi untuk menjaga produksi tetap stabil. Upaya ini penting demi memperkuat ketahanan energi nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index